Oleh
Zidna.nafia
Marilah kita
bersama-sama meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah dengan melakukan
segala perintahNya dan meninggalkan segaka laranganNya agar kita
mencapai kebahagiaan di dunia dan kesejahteraan di akhirat.
Ketahuilah bahwa kita kini berada di akhir bulan Sya'ban. Dengan
berakhirnya bulan Sya'ban ini kita akan bertemu dengan satu bulan yang
dinanti-nantikan oleh umat Islam seluruh dunia yaitu bulan Ramadhan yang
penuh berkah. Kita akan menyambut kedatangan bulan mulia tersebut
dengan gembira karena didalamnya terdapat kelebihan dan keutamaan yang
tidak ada pada bulan-bulan yang lain.
Apakah kita sudah
melakukan persiapan-persiapan dalam menyambut kedatangan bulan Ramadhan
dan bagaimanakan persiapan kita untuk menyambut bulan mulia tersebut?
Kita bersyukur kepada Allah s.w.t.
karena dengan nikmat
kesehatan, kesejahteraan, ketenteraman, keamanan dan dipanjangkannya
usia kita, maka kita masih bisa berjumpa lagi dengan Ramadhan kali ini
dan dapat melaksanakan ibadah puasa yang menjadi salah satu kewajiban
kita. Allah berfirman:
يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ
كُتِبَ عَلَيۡڪُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِڪُمۡ
لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ (١٨٣(
Hai orang-orang yang beriman,
diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang
sebelum kamu agar kamu bertakwa, (183)
Dalam kesempatan ini
kita mengajak umat Islam agar bersiap-siap dan penuh tekat untuk
menjalankan ibadah puasa dengan sebaik-baiknya. Marilah kita menghayati
kembali tata cara Rasulullah s.a.w. dalam menyambut kedatangan bulan
Ramadhan yang mulia agar Ramadhan kali ini dapat memberikan bekas yang
positif dan kesan yang mendalam terhadap keimanan dan ketaqwaan kita
kepada Allah s.w.t.
Di antara tatacara menyambut bulan Ramadhan yang dilakukan Rasulullah s.a.w. adalah sbb:
1. Rasulullah s.a.w. membanyak puasa di bulan Sya'ban;
2. Rasulullah s.a.w. mengadakan ceramah-ceramah agama kepada para
sahabatnya di akhir bulan Sya'ban dengan menghadirkan tema-tema terkait
keutamaan dan kelebihan bulan Ramadhan seperti sabda baginda Rasulullah
s.a.w. dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Abu
Hurairah r.a.
"قَدْ جَاءَكُمْ شَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرٌ
مُبَارَكٌ افْتَرَضَ الله عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ فِيْهِ يُفْتَحُ فِيْهِ
أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَيُغْلَقُ فِيْهِ أَبْوَابُ الْجَحِيْمِ وَتَغُلُّ
فِيْهِ الشَّيَاطِيْنُ، فِيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ, مَنْ
حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ ".
Sesungguhnya telah datang
kepada kalian bulan Ramadhan, yaitu bulan yang diberkati, Allah
mewajibkan kepada kalian puasa di dalamnya, di dalamnya terbuka
pintu-pintu sorga dan tertutup pintu-pintu neraka Jahim dan di dalamnya
dibelenggu para setan, di dalamnya terdapat malam yang lebih utama dari
seribu bukan. Barangsiapa yang tidak diberikan kepadanya kebaikan selama
bulan tersebut berarti telah tidak diberikan kepadanya segala bentuk
kebaikan"
3. Memberikan ucapan selamat atas kedatangan bulan
Ramadhan yang diberkati. Ketika bulan Ramadhan datang, Rasulullah
s.a.w. mengucapkan selamat kepada para sahabat dengan ungkapan:
"أَتَاكُمْ رَمَضَانُ سَيِّدُ الشُّهُوْرِ فَمَرْحَبًا بِهِ وَأَهْلاً،
جَاءَ شَهْرُ الصِّيَامِ بِالْبَرَكَاتِ فَأَكْرِمْ بِهِ مِنْ زَائِرِ
هُوَاتٍ." (حديث رواية الطبراني)
"Telah datang kepada kalian
bulan Ramadhan, pemimpin segala bulan, maka selamat datang kepadanya.
Telah datang bulan puasa dengan membawa beragam keberkahan, maka
alangkah mulianya tamu yang datang itu"
Sebagaimana kita
ketahui, ibadah puasa merupakan salah satu rukun Islam yang wajib
dilaksanakan oleh setiap muslim dengan penuh tanggung jawab. Ibadah yang
hanya sebulan dalam setahun ini sering dijadikan tolak ukur dan ujian
bagi keimanan dan ketaqwaan hamba kepada Tuhannya.
Maka kita
dapati berbagai perasaan yang beragam di kalangan umat Islam dalam
menyambut bulan puasa ini. Ada yang begitu gembira meluap-luap dan penuh
semangat, tetapi juga ada pula yang sebaliknya merasa resah dan kuatir
serta ada pula yang berperasaan biasa-biasa saja cuek dan tidak peduli.
Selayaknya kita menyambut bulan ini dengan perasaan yang wajar namun
logis, agar kita masuk dalam golongan orang-orang yang diberi kekuatan
dan kesabaran dalam menjalankan ibadah puasa sebulan penuh. Perasaan
tersebut harus direalisasikan dalam bentuk mempersiapkan diri secara
fisik, mental dan spiritual.
Persiapan fisik adalah dengan
menanamkan paradigma bahwa kesehatan jasmani adalah penting. Maka Islam
menuntut umatnya agar menjaga kesehatan supaya senantiasa kuat,
bertenaga dan bebas dari penyakit. Upaya menjaga fisik agar sehat dan
tidak sakit adalah dengan mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi,
namun halal dan bersih serta menjauhi makanan yang kurang sehat, kotor
apalagi yang diharamkan oleh agama. Allah berfirman:
وَكُلُواْ مِمَّا رَزَقَكُمُ ٱللَّهُ حَلَـٰلاً۬ طَيِّبً۬اۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ ٱلَّذِىٓ أَنتُم بِهِۦ مُؤۡمِنُونَ (٨٨(
Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah
rezkikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman
kepada-Nya. (88)
Persiapan mental artinya mari kita sambut
kedatangan bulan Ramadhan dengan penuh rasa syukur kepada Allah dan
dengan kegembiraan. Hendaklah kita tanamkan tekad dan niat kita untuk
memberbaiki diri, memperbaiki ibadah puasa kita agar lebih baik dari
sebelumnya.
Persiapan secara spiritual, adalah membekali diri
kita dengan ketentuan, aturan dan hukum-hukum puasa, adab dan etikanya
serta amalan-amalan yang biasa dilakukan oleh Rasulullah s.a.w. selama
bulan puasa. Di samping itu, hendaklah kita berusaha membersihkan hati
kita dari sifat-sifat tercela seperti sombong, takabbur, dengki, tamak
dan sifat-sifat hina lainnya agar ibadah yang kita laksanakan diterima
oleh Allah s.w.t.
Akhirnya, marilah kita persiapkan diri kita
secara menyeluruh dan sempurna namun semampu kita dalam menyambut bulan
suci Ramadhan. Kita berusaha dan berdoa agar mampu melaksanakan ibadah
puasa dengan sempurna. Yang tidak mampu melaksanakan puasa karena udzur
dan halangan, marilah kita ciptakan suasana menghidupkan spirit ikut
melaksanakan ibadah puasa.
Ada beberapa ajaran Rasulullah s.a.w. yang penting untuk kita teladani dalam menyambut bulan suci Ramadhan, yaitu:
Pertama:
kita dituntut untuk mengamalkan sunnah-sunnah Rasulullah s.a.w. dengan memperbanyak amal salih dan meninggalkan maksiat;
Kedua:
Kita dituntut untuk mempererat tali silaturrahmi antar kita, baik dengan keluarga, handai taulan, sahabat tetangga kita;
Ketiga:
Kita dituntut untuk memperbanyak sedekah dan membantu mereka yang
memerlukan bantuan agar mereka juga dapat melaksanakan puasa dan
menikmati kegembiraan bersama Ramadhan;
Keempat:
Kita
dianjurkan untuk meramaikan masjid-masjid dan musholla-muhsolla dengan
berbagai ibadah seperti sholat tarawih berjamaan dan membaca al-Quran
baik sendiri maupun kolektif.
Kelima:
Kita dianjurkan
untuk menghidupkan semangat persatuan dan kesatuan antar kita selama
bulan Ramadhan. Rasa lapar kita adalah ajakan untuk bersolidaritas
dengan sebagian saudara-saudara kita yang setiap saat dilanda kelaparan
dan kesusahan hidup.
Semoga kita menjadi sebaik-baik umat selama bulan Ramadhan mendatang.